Sejenak Bersama Ust Bukhari
Usai solat isya' kelmarin, alhamdulillah kami berkesempatan bersembang dengan Ust Bukhari. Lulusan pesantren dari daerah Bogor, anak murid kepada Ust Yazid Abdul Qadir Jawas, Ust Abdul Hakim, Ust Muhammad Umar as-Sewed, Ust Luqman Ba'abduh -ini saja setakat yang aku ketahui guru-gurunya -, beliau di antara golongan terawal yang menerima dakwah salafiyah di Indonesia. Selevel juga dengan al-Akh Abu Salma -sapatutnya beliau dipanggil ust juga, namun beliau menolak kerna katanya masih belum layak, padahal bagiku kapasitas ilmunya menandingi Ustadz-ustadz yang gemar kepada bid'ah, begitu juga dengan akh Abul Jauzaa, mereka berdua menolak untuk dipanggil Ust-.
Baru aku ketahui gimana caranya akhlaq salaf. Kalo sekedar hanya diskusi di dalam forum, omong kosong dan lolucon sana sini, sampai kapan pun ngak kenal akhlaq salaf. Di mana kaum salaf di muka bumi ini yang akan kita temukan, mereka bercerita mengenai "film apa yang sudah antum tonton?", melainkan kita akan melihat dari satu forum nun di sana..Allahu akbar, aneh sekali.
Kembali membicarakan tentang Ust Bukhari. Ust yang lembut dan sentiasa melemparkan senyuman, menasihati supaya menuntut ilmu dan melazimi sunnah. Tidak terlontar dari mulutnya perkara-perkara dunia apalagi supaya mengejar dunia. Jauh, amat jauh dengan akhlaq orang-orang yang mengaku salafy di Malaysia ini. Sehinggakan terlihat di wajahnya, orang yang kasih kepada umat, bersemangat jihad dan relung jiwa yang penuh dengan ketaqwaan dan ilmu.
Beliau juga pernah menganggotai laskar jihad ketika berlakunya peristiwa di Ambon. Kerna itu aku melihat di wajahnya , wajah orang yang mengejar syahid. Inilah hasil tarbiyah dari para asatidzah di Indonesia.
Nasihat beliau kelmarin, memberikan motivasi kepada kami untuk terus belajar dan menjauhi syubhat. Jika ingin dibandingkan keadaan di Indonesia dan Malaysia sangat amat jauh sekali. Di Indonesia, jika ada saja orang yang mengaku salafy yang coba melemparkan syubhat, sedangkan dia adalah orang meletakkan loyalitasnya pada jemaah nya -hizbiyun-, pasti terus dibantah ngak ada kata dua. Berbeda dengan di Malaysia, antek-antek hizbi bertebaran mengaku sebagai salaf. Ketawa Ust Bukhari mendengar khabar aneh yang aku sampaikan.
Selanjutnya...Ust bercerita mengenai Ust luqman Ba'abduh. Subhanallah!! kalimat ini yang sering terpacul dari mulut Ust Bukhari ketika saat mengkhabarkan akhlaqnya Ust Luqman. Ust Luqman belajar di Yaman, kapasitas ilmunya seiring dengan para Ust lain yang menyambung pelajaran mereka di peringkat S2 bahkan mungkin S3. Subhanallah..bagiku setiap kuliyahnya, memberikan nasihat yang mendalam sampai saja ada mata-mata yang bergenang dengan air.
Hatta setiap kali Ust Luqman menyampaikan materi kajiannya, semua thulabul 'ilm tunduk diam mendengar. Mereka ngak mau ada poin-poin yang disampaikan oleh Ust Luqman berlalu tanpa mereka menangkap maksud dan isinya. Apabila membicarakan tentang ayat quran, Ust Luqman membahaskan wazn, fiqh lughoh, tafsir dan banyak lagi manfaat yang akan didapatkan dari hasil kajian beliau. Inilah yang dikhabarkan Ust Bukhari kepada kami. Subahnallah, akhlaqnya seorang Ust keluaran dari negeri Yaman.
Inilah akhlaqnya para salaf. Bukan saja baru mengambil S1 atau S2 sudah mulai berlagak. Ada lagi yang sudah tamat S1, namun akhlaq nya seperti orang yang ngak kenal akhlaqul karimah. Ini namanya salaf? Jauh sekali ya Syaikh...amat jauh. Sejenak bersama dengan Ust Bukhari, mengajar kami agar lebih optimis.
Aina Nahnu min akhlaqis salaf???
Usai solat isya' kelmarin, alhamdulillah kami berkesempatan bersembang dengan Ust Bukhari. Lulusan pesantren dari daerah Bogor, anak murid kepada Ust Yazid Abdul Qadir Jawas, Ust Abdul Hakim, Ust Muhammad Umar as-Sewed, Ust Luqman Ba'abduh -ini saja setakat yang aku ketahui guru-gurunya -, beliau di antara golongan terawal yang menerima dakwah salafiyah di Indonesia. Selevel juga dengan al-Akh Abu Salma -sapatutnya beliau dipanggil ust juga, namun beliau menolak kerna katanya masih belum layak, padahal bagiku kapasitas ilmunya menandingi Ustadz-ustadz yang gemar kepada bid'ah, begitu juga dengan akh Abul Jauzaa, mereka berdua menolak untuk dipanggil Ust-.
Baru aku ketahui gimana caranya akhlaq salaf. Kalo sekedar hanya diskusi di dalam forum, omong kosong dan lolucon sana sini, sampai kapan pun ngak kenal akhlaq salaf. Di mana kaum salaf di muka bumi ini yang akan kita temukan, mereka bercerita mengenai "film apa yang sudah antum tonton?", melainkan kita akan melihat dari satu forum nun di sana..Allahu akbar, aneh sekali.
Kembali membicarakan tentang Ust Bukhari. Ust yang lembut dan sentiasa melemparkan senyuman, menasihati supaya menuntut ilmu dan melazimi sunnah. Tidak terlontar dari mulutnya perkara-perkara dunia apalagi supaya mengejar dunia. Jauh, amat jauh dengan akhlaq orang-orang yang mengaku salafy di Malaysia ini. Sehinggakan terlihat di wajahnya, orang yang kasih kepada umat, bersemangat jihad dan relung jiwa yang penuh dengan ketaqwaan dan ilmu.
Beliau juga pernah menganggotai laskar jihad ketika berlakunya peristiwa di Ambon. Kerna itu aku melihat di wajahnya , wajah orang yang mengejar syahid. Inilah hasil tarbiyah dari para asatidzah di Indonesia.
Nasihat beliau kelmarin, memberikan motivasi kepada kami untuk terus belajar dan menjauhi syubhat. Jika ingin dibandingkan keadaan di Indonesia dan Malaysia sangat amat jauh sekali. Di Indonesia, jika ada saja orang yang mengaku salafy yang coba melemparkan syubhat, sedangkan dia adalah orang meletakkan loyalitasnya pada jemaah nya -hizbiyun-, pasti terus dibantah ngak ada kata dua. Berbeda dengan di Malaysia, antek-antek hizbi bertebaran mengaku sebagai salaf. Ketawa Ust Bukhari mendengar khabar aneh yang aku sampaikan.
Selanjutnya...Ust bercerita mengenai Ust luqman Ba'abduh. Subhanallah!! kalimat ini yang sering terpacul dari mulut Ust Bukhari ketika saat mengkhabarkan akhlaqnya Ust Luqman. Ust Luqman belajar di Yaman, kapasitas ilmunya seiring dengan para Ust lain yang menyambung pelajaran mereka di peringkat S2 bahkan mungkin S3. Subhanallah..bagiku setiap kuliyahnya, memberikan nasihat yang mendalam sampai saja ada mata-mata yang bergenang dengan air.
Hatta setiap kali Ust Luqman menyampaikan materi kajiannya, semua thulabul 'ilm tunduk diam mendengar. Mereka ngak mau ada poin-poin yang disampaikan oleh Ust Luqman berlalu tanpa mereka menangkap maksud dan isinya. Apabila membicarakan tentang ayat quran, Ust Luqman membahaskan wazn, fiqh lughoh, tafsir dan banyak lagi manfaat yang akan didapatkan dari hasil kajian beliau. Inilah yang dikhabarkan Ust Bukhari kepada kami. Subahnallah, akhlaqnya seorang Ust keluaran dari negeri Yaman.
Inilah akhlaqnya para salaf. Bukan saja baru mengambil S1 atau S2 sudah mulai berlagak. Ada lagi yang sudah tamat S1, namun akhlaq nya seperti orang yang ngak kenal akhlaqul karimah. Ini namanya salaf? Jauh sekali ya Syaikh...amat jauh. Sejenak bersama dengan Ust Bukhari, mengajar kami agar lebih optimis.
Aina Nahnu min akhlaqis salaf???
Comments :
Catat Ulasan