Soal Jawab Iman
Oleh: Syaikh Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin
Kalau ada yang bertanya : Mana dalil yang menunjukkan bahawa iman meliputi keyakinan di dalam hati, perbuatan dengan anggota badan dan ucapan dengan lisan?
Kami menjawab : Nabi bersabda “Iman adalah hendaknya kamu beriman dengan Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan taqdir baik dan yang buruk” (HR Muslim)
Ini adalah ucapan hai. Adapaun perbuatan hati, lisan dan anggota badan; maka dalilnya sabda Nabi shallallahu 'alaihiwa sallam,
Iman terdiri dari 70 cabang, yang tertinggi adalah ucapan La Ilaaha Ilaa Allah, yang terendah adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan dan rasa malu adalah salah satu cabang iman.” (HR Muslim)
Ini adalah penjelasan tentang perkataan lisan dan perbuatannya sekaligus perbuatan anggota badan, sedangkan rasa malu adalah perbuatan hati, iaitu perasaan hati yang tidak mati yang dialami seseorang pada saat menghadapi sesuatu yang membuatnya malu.
Dengan ini jelaslah bahwa iman menurut syariat mencakup semua itu. Hal ini didukung oleh firman Allh :
“Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu” (QS. al-Baqarah 2:143)
Ahli tafsir berkata; yakni solatmu ke Baitul Maqdis, Allah menamakan solat dengan iman padahal ia adalah perbuatan dengan anggota badan, perbuatan hati dan perkataan lisan. Inilah akidah ahlu sunnah wal jamaah.
Dinukil dari Syarah Aqidah at-Thahawiyah ms. 536 terbitan Pustakan Sahifa, Indonesia
Oleh: Syaikh Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin
Kalau ada yang bertanya : Mana dalil yang menunjukkan bahawa iman meliputi keyakinan di dalam hati, perbuatan dengan anggota badan dan ucapan dengan lisan?
Kami menjawab : Nabi bersabda “Iman adalah hendaknya kamu beriman dengan Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan taqdir baik dan yang buruk” (HR Muslim)
Ini adalah ucapan hai. Adapaun perbuatan hati, lisan dan anggota badan; maka dalilnya sabda Nabi shallallahu 'alaihiwa sallam,
Iman terdiri dari 70 cabang, yang tertinggi adalah ucapan La Ilaaha Ilaa Allah, yang terendah adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan dan rasa malu adalah salah satu cabang iman.” (HR Muslim)
Ini adalah penjelasan tentang perkataan lisan dan perbuatannya sekaligus perbuatan anggota badan, sedangkan rasa malu adalah perbuatan hati, iaitu perasaan hati yang tidak mati yang dialami seseorang pada saat menghadapi sesuatu yang membuatnya malu.
Dengan ini jelaslah bahwa iman menurut syariat mencakup semua itu. Hal ini didukung oleh firman Allh :
“Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu” (QS. al-Baqarah 2:143)
Ahli tafsir berkata; yakni solatmu ke Baitul Maqdis, Allah menamakan solat dengan iman padahal ia adalah perbuatan dengan anggota badan, perbuatan hati dan perkataan lisan. Inilah akidah ahlu sunnah wal jamaah.
Dinukil dari Syarah Aqidah at-Thahawiyah ms. 536 terbitan Pustakan Sahifa, Indonesia
Comments :
Catat Ulasan