002 - Sebab-Sebab Berkurangnya Iman



Sebab-sebab Berkurangnya Iman.


1) Sebab-Sebab dalaman.


  • Bodoh lawan kepada ilmu – kebodohan sangat identik dengan dosa.
  • Lalai, berpaling dan lupa.
  • Melakukan kemaksiatan dan perbuatan dosa.
  • Jiwa yang memerintahkan kepada kejelekan (keburukan).


2) Sebab-sebab luaran.


  • Syaitan
  • Dunia dan fitnahnya.
  • Teman-teman (rakan-rakan) yang jahat.


Penjelasan detail

1. Bodoh lawan kepada ilmu

- Kebodohan sangat identik dengan dosa. Bodoh adalah sebab utama yang dapat mengurangkan iman, sebagaimana ilmu dapat menambahkan iman. Seorang muslim yang alim tidak akan pernah mementingkan cinta dan perbuatan yang bisa membahayakannya, menyengsarakannya, dan menyakitkannya. Ia akan mendahulukan segala hal yang di dalamnya ada kemanfaatan, keberuntungan dan kebaikan baginya.

Adapun orang-orang bodoh (kerana sedikitnya ilmu), terkadang mementingkan masalah-masalah seperti di atas, daripada sesuatu yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan kemaslahatan baginya. Hal itu terjadi kerana terbaliknya timbangan pada dirinya, dan lemahnya gambaran (mengenai baik dan buruknya akibat suatu perbuatan). Sesungguhnya ilmu adalah dasar segala kebaikan dan kebodohan adalah dasar segala kejelekan.

Menyukai kezaliman dan permusuhan, melakukan kemaksiatan dan hal-hal yang dilarang, pertama kali disebabkan oleh kebodohan dan rusaknya ilmu atau tujuan. Sedangkan rusaknya tujuan termasuk rusaknya ilmu. Kebodohan dan rusaknya ilmu, keduanya merupakan sebab pertama di dalam rusaknya segala amal dan berkurangnya keimanan.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

Dan telah dikatakan, ’sesungguhnya rusaknya tujuan berasal dari rusaknya ilmu. Seandainya ia mengetahui dengan benar bahaya dari sesuatu berikut segala macam konsekwensinya (kesimpulan), nescaya ia tidak akan melakukannya. Barangsiapa yang mengetahui bahawa di dalam makanan yan enak itu terdapat racun, nescaya ia tidak akan berani memakannya.

Kelemahan ilmu tentang berbagai bahaya merupakan sebahagian dari hal-hal yang membahayakan. Jika ilmu lemah, lemah pula tekad mahu meninggalkan segala hal yang bisa menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan. Oelh itu kadar iman seseorang itu sesuai dengan kadar keilmuannya. Sesungguhnya seorang mukmin yang benar-benar meyakini adanya api neraka sehingga ia seakan-akan melihatnya, dia tidak akan pernah menempuh jalan mengantarnya kepadanya, apalagi berusaha keras untuk mendapatkannya. Seorang mukmin yang benar-benar meyakini akan adanya surga dengan keimanan hakiki, ia tidak akan pernah merelakan dirinya untuk diam daripada mencarinya. Ini adalah perkara yang didapatkan oleh seorang manusia dalam dirinya dari segala usaha yang dilakukan untuk mendapatkan kemanfaatan di dunia, atau melepaskan diri dari segala bahaya yang akan menimpanya.

Jiwa yang tunduk kepada sesuatu yang membahayakannya dan tidak memberikan manfaat kepadanya disebabkan kebodohannya terhadap sesuatu yang membahayakannya. Orang yang merenungi al-Quran akan mendapatkan isyarat paling agung yang menunjukkan bahawa kebodohan adalah penyebab perbuatan dosa dan kemaksiatan.

Allah ta’ala berfirman menceritakan cerita Nabi Musa dan umatnya:

Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala). Musa menjawap ’ sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Rabb).”(al-A’raf 7:138)
Allah berfirman



Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?" "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)." (an-Naml 27:54-55)


Allah berfirman :
Katakanlah: "Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan
Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?" "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).?" (az-Zumar 39:64)

Allah berfirman"dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu...(al-ahzab 33:33)

bersambung..

[Dipetik dari kitab Duduklah Sejenak Bersama Kami Untuk Menambah Iman karya Syeikh Abdurrazaq Bin Muhsin al-'Abbad al-Badr]

Comments :

1
Tanpa Nama berkata...
on 

memandangkan owner blog ni kehilangan buku ni...so penulisannya tergendala...harap maklum.